Rabu, 03 Agustus 2011

Koneksi Mesin Foto Copy Canon IR 5000 ke Komputer

Mengkoneksikan Mesin Foto Copy Dengan Computer, Canon Image Runner atau yang disingkat dengan IR pada umumnya sudah dilengkapi dengan Card/Perangkat Printer [Eternet Card] berikut cara menghubungkan mesin ke Pc atau Laptop. Let’s Be Smart berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengkoneksikan mesin fotokopi dengan computer :

Sediakan Kabel UTP/data. dengan model conector Rj-45 susunan type cros. Jika mesin dihubungkan langsung dengan Pc atau Laptop gunakan type cros, tetapi jika mesin dihubungkan kesebuah perangkat tambahan seperti Hub/Swicth gunakan type straig.

Jika semua sudah disediakan mulai setting IP address pada mesin.

Kemudian setting IP pada Pc atau Laptop selesai setting IP pada mesin dan komputer, hubungkan kabel UTP antara mesin dengan kompueter, pastikan dikomputer tersedia LAN card agar kedua device ini bisa terhubung.

Setelah dipasang kita mulai menguji komunikasi antara mesin dengan komputer lakukan langkah berikut. klik start - run - ketik pada kotak run CMD lalu enter, jika sudah benar maka akan muncul layar Dos Promt/layar hitam dos ketikkan IP mesin 1alu enter. jika pemasangan kabel sudah benar atau settingan IP pada mesin dan komputer maka akan muncul pesan Replay.

Kemudian lanjutkan dengan install driver printer pada Pc atau Laptop, kemudian langkah terakhir klik kanan pada driver yang sudah selesai diinstal pilih properties klik pada tab Port- klik addport-pilih-standartTCP/IP port-klik newport - nex -muncul kotak ketikkan ip address mesin contoh diatas ip mesin 192.168.10.1 lalu next - ok tutup semua dialog driver lalu klik Print Test Page jika semua sudah benar maka keluarlah hasil cetak dari print.

Cara Input IP Address Pada Mesin
1. Tekan tombol "Aditional Function "
2. Sistem setting
3. Network setting
4. TCP/IP setting
5. IP address setting
6. Masukkkan IP address Mis : 192.168.10.1
7. Selesai.

Cara Mengkoneksikan Dengan Menggunakan kabel LAN :
1. Beli kabel kabel LAN yang tipe cross
2. Tancapkan kabel tersebut pada port RJ45 mesin fotokopi dan pada port LAN komputer
3. Instal LAN card di komputer
4. Instal driver
5. Buat port komputer dengan IP 192.10.1.3, netmask : 255.255.255.0
6. Seting port mesin fotocopy : IP 192.10.1.2, netmask : 255.255.255.0
7. Dari komputer run: ping 192.10.1.2 kalo status gagal 0, berarti sudah terkoneksi. Read More..

Rabu, 06 April 2011

MEMPERBAIKI KOMPUTER LEMOT

Pernahkah Anda rasakan, makin lama PC terasa semakin lambat, baik dalam membuka suatu aplikasi, maupun ketika mencari data? Apakah ini Cuma perasaan saja?
Bisa jadi ini bukan perasaan, tapi kenyataan yang Anda hadapi. Beragam sebab bisa menjadi pemicu kelambatan PC tersebut, bisa karena hardware maupun software-nya. Untuk mengatasi masalah ini, beragam cara bisa dilakukan. Memang yang paling mudah adalah menginstal ulang seluruh sistem Anda. Namun, ini tentu bukan jalan yang terbaik. Selain merepotkan, Anda juga tidak akan tambah pintar troubleshooting. Cara paling efektif buat
mengidentifikasi sekaligus mengatasi masalah semacam ini adalah dengan menempuh beberapa langkah. Biasanya langkah-langkah ini cukup jitu untuk meningkatkan kembali performa PC Anda agar kembali seperti sediakala.

1. Scan dengan Antivirus
Salah satu penyebab paling umum PC jadi mengendor kerjanya adalah virus. Beberapa virus memang bisa bikin kinerja PC menurun. Apalagi virus yang menyerang aplikasi-aplikasi tertentu dan menyebabkan kerusakan. Untuk mengatasinya, cara yang paling ampuh adalah dengan menggunakan antivirus. Anda bisa membunuh virus-virus ini dengan antivirus yang bagus. Update-lah secara berkala agar virus-virus baru bias terdeteksi sekaligus dibunuh sehingga kinerja PC tidak terganggu.

2. Cek Hardware Anda
Anda juga bisa mengecek perangkat-perangkat yang terpasang, apakah masih bekerja secara optimal. Power supply misalnya. Setelah bekerja secara terus menerus, kemungkinan terjadi penurunan kinerja. Tentunya ini akan mempengaruhi kecepatan proses kerja sistem. Kalau kondisinya begini, ganti power supply-nya dengan yang baru. Memori juga demikian. Kalau Anda rasa aplikasi yang Anda jalankan makin banyak, Anda bias mengkalkulasikan, apakah perlu memori tambahan agar kinerja sistem bisa lebih baik. Suhu prosesor juga perlu Anda periksa. Maklum, makin panas prosesor tentu kinerjanya akan semakin berat. Agar tidak terjadi hal demikian, Anda harus perhatikan apakah heatsink fan prosesor masih bekerja dengan baik untuk menjamin panasnya prosesor bukan disebabkan oleh pendinginnya yang bekerja kurang optimal. Penggunaan thermal grease juga dianjurkan untuk mengatasi panas prosesor.

3. Cek Setting di BIOS
Langkah lain yang bisa dilakukan adalah memperhatikan beragam setting pada BIOS di motherboard Anda. Pastikan kecepatan prosesor, memori, dan lain-lain sudah sesuai. Di sini Anda juga bias mengatur beberapa setting agar kecepatan kerja bisa bertambah, semisal fitur Top Performance diatur pada posisi enable.Begitu pula untuk memori Anda bisa tingkatkan CAS Latencynya, dan lain-lain. Update BIOS dengan yang terbaru juga bias mengurangi kelambatan sistem Anda.

4. Cek Driver
Anda juga bias memperhatikan driver-driver yang terpasang untuk masingmasing perangkat. Apabila terdapat konflik driver, Anda bias uninstall dulu untuk kemudian menginstal kembali driver yang sesuai. Anda juga bisa mengupdate beberapa driver vital untuk memperbaiki performa kerja perangkat.

5. Defrag Harddisk
Banyaknya file yang sudah membebani harddisk juga akan mempengaruhi kecepatan sistem dalam beroperasi. Apalagi kalau file tersebut berada pada posisi yang terpencar-pencar di dalam harddisk.Untuk mengurangi masalah kelambatan PC yang disebabkan oleh hal ini, Anda bisa mendefrag harddisk secara reguler.

6. Hapus File-File Sampah
Harddisk yang terlalu disesaki dengan beragam file juga akan memperlambat sistem. Ini akan sangat terasa jika space kosong harddisk tinggal beberapa MB lagi. Untuk menanggulanginya, Anda bisa membuang file-file yang tidak perlu. Trik lainnya adalah menguninstall aplikasi-aplikasi yang tidak terlalu dipakai namun Anda punya software-nya. Kalau diperlukan baru diinstal kembali. Jangan lupa pula untuk menghapus secara berkala beberapa file cookies dan filefile yang tidak berguna lainnya yang biasanya tersimpan dalam folder Temp atau Temporary Internet Files.
Read More..

10 Add-on yang bikin Mozila Firefox Lemot

Hati-hati 10 Add-on yang bikin Mozila Firefox Jadi Lemot
Wednesday, April 6th, 2011

Fitur Firefox bisa diperkaya dengan menginstall beragam add-on. Namun disisi lain penggunaan add-on bisa memperlambat kinerja. Terutama saat pertama kali membuka Firefox. Berikut ini adalah daftar add-on yang membuat start up Firefox menjadi loyo alias lambat bin lelet. Daftar ini dirilis resmi oleh Mozilla.

#1 FoxLingo – Translator / Dictionary
74% slower

#2 Firebug
74% slower

#3 AniWeather
54% slower

#4 FlashGot
50% slower

#5 FoxClocks
46% slower

#6 FoxyTunes
44% slower

#7 Video DownloadHelper
33% slower
#8 FastestFox – Browse Faster
33% slower

#9 Xmarks Sync
30% slower

#10 SimilarWeb
23% slower

Rilis selengkapnya ada di addons.mozilla.org/en-US/firefox/performance. Setiap minggunya akan dilakukan testing terhadap add-on dan diumumkan hasilnya di website mereka. Di masa mendatang jika add-on membuat lambat lebih dari 25 persen maka akan diberi warning jika pengguna akan menginstallnya.

Salah satu add-on untuk sinkronisasi yaitu Xmarx ternyata membuat loading jadi lebih lambat 30 persen. Jika Anda mencari alternatifnya maka bisa memakai Firefox Sync yang diklaim tidak bikin lambat sama sekali alias (0 % slower).

Semoga Bermanfaat


Source : http://darmawanku.com/2011/04/06/add…-loyo-firefox/ Read More..

Cara Membuat Web Menggunakan Macromedia Dreamweaver

This item was filled under ,

Akhirnya sampai juga kita dibagian ketiga posting berkelanjutan mengenari cara membuat web menggunakan Macromedia Dreamweaver. Setelah di bagian pertama kita membahas sepatah dua kata mengenai apa itu Dreamweaver, kemudian di bagian kedua saya memaparkan beberapa bagian penting dari software web design tersebut, maka di bagian ini saya akan langsung memberi contoh penggunaan Dreamweaver dalam membuat sebuah halaman website. Berhubung karena salah satu keunggulan utama Dreamweaver ini sebagai sebuah software web design adalah memberikan kemudahan bagi kita dalam membuat website, maka kita akan mencoba bekerja membuat halaman-halaman website melalui layar design dimana kita bisa menggunakan menu-menu pilihan dalam memasukkan isi web dan mengatur tampilannya tanpa harus pusing mengotak-atik kode-kode struktur HTML-nya. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Buatlah folder terlebih dahulu sebagai tempat penyimpanan file-file website Anda. Buatlah 2 buah folder, yang pertama sebagai tempat penyimpanan utama dimana file-file dari folder inilah yang akan Anda edit seterusnya. Sebagai contoh buatlah folder di drive D:\, F:\, atau yang lainnya dengan nama terserah pembaca, misalkan "gud_webku". Folder kedua berfungsi sebagai tempat menjalankan halaman-halaman website yang akan Anda buat. Sebenarnya file-file yang akan ada di folder kedua ini adalah file-file yang sama yang ada di folder pertama (folder "gud_webku"). Namun, ketika kita ingin menjalankan halaman web yang telah kita buat, kita akan "meng-copy paste" halaman-halaman tersebut beserta seluruh file-file yang kita gunakan dalam mendesain halaman-halaman tersebut, misalnya gambar-gambar, kemudian menjalankannya dari folder kedua tersebut. Hmm, pasti pembaca berpikir bahwa tidak ada gunanya ya alias percuma? Kenapa tidak dijalankan saja dari folder pertama? Prinsipnya seperti ini, ketika kita membuat sebuah website tentu tujuan kita selanjutnya adalah menyimpan halaman-halaman web tersebut ke internet, atau yang biasa disebut hosting. Nah, karena kita ingin bekerja secara offline alias tidak langsung terhubung ke internet supaya hebat biaya dan waktu, maka kita anggap seolah-olah kita "menghostingkan" halaman website tersebut ke folder yang kedua. Tentu halaman-halaman yang dihostingkan tersebut yang akan dibuka di browser. Jadi, folder pertama berfungsi sebagai tempat kita menyimpan dokumen-dokumen web yang kita buat (halaman web beserta file-file lain yang digunakan untuk mendesain halaman web) dimana file-file itulah yang akan kita tambah, edit, dan lain-lain. Sedangkan folder kedua berfungsi sebagai "hosting" atau lebih tepatnya disebut sebagai localhosting dimana website kita akan dijalankan/atau ditesting. Sebenarnya prinsip ini akan lebih jelas ketika kita belajar mengenai server local di komputer sehingga fungsinya akan lebih kelihatan. Mengenai hal itu, kita akan mempelajarinya saat memulai membuat web CMS.
    Setelah itu, buatlah folder kedua misalnya di drive C:\ dengan nama terserah Anda, misalkan "root_webku". Jika pembaca sudah paham mengenai server local di komputer,, misalnya IIS, PWS, dan lain-lain, buatlah folder tersebut di dalam folder htdocs, public_html, wwwroot, atau www. Namun, jika belum paham, buat saja disembarang tempat di drive Anda.
    Nah, bagaimana pula dengan aktivitas "copy paste" yang saya sebut tadi? Apakah kita melakukannya secara manual. Disinilah salah satu fungsi Dreamweaver. Kita akan melakukannya melalui Dreamweaver sehingga setiap kita melakukan penambahan, pengeditan, dan lain-lain terhadap halaman web yang sedang kita desain (yang ada pada folder "gud_webku"), maka Dreamweaver mampu melakukan update pada file-file yang sama yang ada di folder "rem_webku". Sistem seperti ini juga berguna sebagai back up website kita karena kita sudah punya 2 folder yang berisi website kita. Untuk itu, kita perlu melakukan pengaturan sebelum membuat website. Bagaimana pengaturannya? Ada dilangkah selanjutnya :D
  2. Buka program Dreamweaver
  3. Pada menu utama, pilih Site -> New Site, akan muncul sebuah kotak dialog wizard yang berisi 2 buah tab. Pilih tab Advance dimana akan ada beberapa kategori yang akan kita atur.
    Pada kategori Local Info:
    Site name : tulis nama projek website Anda. Misalkan "webku"
    Local root folder : pilih folder gud_webku yang telah kita buat pada langkah 1. Kemudian beri tanda centang pada kotak Refresh local file list automatically. Pilihan ini berguna untuk melakukan update secara otomatis jika kita melakukan perubahan pada file web yang kita buat.
    Pilihan lainnya untuk sementara dibiarkan saja.
    Pada kategori Remote Info:
    Access : pada bagian ini kita diminta untuk memilih dimana akan melakukan pengetesan (tempat menjalankan) web kita, apakah secara online atau offline. Karena kita untuk sementara melakukannya secara offline yaitu pada komputer kita, maka pilih Local/Network.
    Remote folder : pilih folder rem_webku yang kita buat pada langkah 1. Jangan lupa juga memberi tanda centang pada kotak Refresh local file list automatically.
    Pada kategori Testing Server:
    Pada bagian ini kita diminta untuk memilih model server yang akan kita gunakan untuk melakukan pengetesan atau menjalankan website kita. Untuk sementara lakukan pengaturan sebagai berikut:
    Server mode : none
    Access : Local/Network
    Testing Server Folder: secara otomatis, folder yang terpilih adalah folder "rem_webku" yang merupakan tempat file web kita yang akan dijalankan.
    Kategori lainnya untuk sementara dibiarkan saja. Setelah itu klik tombol OK. Jika ingin melakukan perubahan pengaturan pada SITE yang telah kita buat tersebut, pembaca bisa melakukannya dengan memilih menu Site --> Manage Sites, maka akan muncul kotak dialog Manage Site.
  4. Jika pengaturan sudah berhasil, pembaca akan melihat di bagian panel Dreamweaver telah muncul bagian yang berisi site Anda seperti gambar ini:
  5. Coba kita perhatikan panel tersebut. Terlihat bahwa kita sedang berada pada bagian Local view sehingga yang muncul adalah folder gud_webku. Jika pembaca menggantinya dengan Remote view, maka folder yang terlihat adalah rem_webku
NB: Jangan kemana-mana dulu ya..tunggu postingan lanjutan berikutnya, karena kita akan semakin mengerti kegunaan dan kelebihan Dreamweaver :D
Read More..

MASA DEPAN KOMPUTER GENERASI KE-5 (KECERDIKAN BUATAN / ARTIFICIAL INTELLIGENCE)

Read More..